Selasa, 31 Maret 2009

PROPOSAL PTK

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )


MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH
DALAM UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN BAGI SISWA
KELAS XI- TMO-A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009



Disusun oleh :
Drs. SLAMET
NIP.131927534
No.Peserta 08036131011164











PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
I. JUDUL
MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN BAGI SISWA KELAS XI –TMO-A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SURAKARTA TP.2008/2009
II. BIDANG KAJIAN
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pemberian Pekerjaan Rumah.
III. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas tentu saja dengan jalan pendidikan. Salah satu usaha pembangunan dalam bidang pembangunan adalah dengan meningkatkan mutu (kualitas) pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapa mempersiapkan pesert didik mejadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaran merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjdi warganegara yang baik, yang cerdas , terampil, dan berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945
Pendidikan merupakan modal jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus yang perlu dipersiapkan .
Perlu diakui bahwa pendidikan adalah modal besar jangka panjang yang harus disusun, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih banyak kendala pada problemmatika ( permasalahan ) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Persoalan ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus dimulaidalam pemecahannya.
Sehubungan dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan sampai saat ini masih jauh dan apa yang kita harapkan. Betapa kita masih perlu terus meningkatkan prestasi hasil belajar, dimana Standart Kelulusan yang ditargetkan oleh pemerintah tiap tahunnya selalu bertambah sehingga dikeluhkan oleh semua para pendidik bahkan oleh orang – orang tua siswa sendiri, karena anak atau siswanya tidak dapat lulus. Dalam hal ini yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Dengan permasalahan kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah pemberian tugas kepada siswa. Dengan pemberian pekerjaan rumah kepada siswa diharapkan siswa dapat meningkatkan dan termotivasi aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap meteri yang diberikan di sekolah dengan harapan siswa mampu pula meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa akan bertambah minimal mencapai standar yang diharapkan.



IV. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah melalui tehnik pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan prestasi belajar PKn bagi siswa kelas XI-TMO-A Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta ?
Pemecahan Masalah
Berdasrkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan peljaran PKn karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hapalan semata, sehingga menyebabkan rendahnya minat dan hasi belajar PKn siswa disekolah
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa baik dari internal maupun ekternal dari siswa.
Dari masalah masalah disinalah guru dituntut untuk merancang untuk mengatasi problem rendahnya hasil belajar siswa
Siswa perlu mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus tentunya akan menghasilkan atau menguasai yang berbeda pula dalam sebuah kelas atau kelompok bahkan perlakuan individual sekaligus dengan diberikanya perlakuan dan perhatian yang lebih baik dalam belajar di sekolah maupun di rumah, tentunya akan lebih baik pula penguasaan kertrampilan atau konsep terhadap mata pelajaran – mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan pemberian pekerjaan rumah ( PR ) secara rutin dan terorganisir dengan baik paling tidak akan mampu mengkondisikan dalam bentuk motifasi ekstinsik bagi siswa itu sendiri.
Menurut Moh. Uzer ( 1996:29) menjelaskan “Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, atau paksaan orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar, misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh orang tua untuk mendapatkan peringkat pertama.”
Demikian halnya dengan guru memberikan PR dengan harapan baik itu dirasa memaksa bagi siswa atau itu karena disuruh sebagai tugas dengan perasaan terpaksa, yang jelas mengkondisikan siswa harus belajar. Dengan pola demikian tentunya anak yang lebih banyak belajar dirumah akan lebih baik misalnya dalam mata pelajaran yang dikerjakan..
a. Hipotensis
Hipotensisi yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
Melalui tehnik pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan hasil belajar PKn bagi siswa kelas XI-TMO-A Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta
V. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan belajar di rumah.
2. Tujuan Khusus
Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini :
“Untuk mengetahui apakah melalui pemberian pekerjaan rumah dapat meningkatkan prestasi belajar PKn bagi siswa kelas XI-TMO-A Sekolah Menengah Negeri 2 Surakarta

VI. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
a. SMK Negeri 2 Surakarta :
Dengan hasi PTK ini diharapkan SMK Ngeri 2 Surakarta dapat meningkatkan pemberdayaan pemberian pekerjaan rumah agar perstasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain
b. Bagi Guru :
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Bagi Siswa Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan pekerjaan rumah dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya
VII. KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
1.1.Pendidikan Kewarganegaraan
Secara akademis Pendidikan Kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang memusatkan telaahannya pada seluruh dimensi psikologi dan sosial budaya kewarganegaraan individu dengan menggunakan ilmu politik dan pendidikan sebagai landasan kajiannya [2].
PKn sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan “How to Develop Better Civics Behaviours” membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi sosial. PKn merupakan salah satu dari lima tradisi pendidikan IPS yakni citizenship transmission, saat ini sudah berkembang menjadi tiga aspek PKn (Citizenship Education), yakni aspek akademis, aspek kurikuler dan aspek sosial budaya.
1.2.Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui penguatan ( reinforcement), sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responya menjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha ( berlatih dsb )supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109 )
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan olh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran PKn.
1.3.Prestasi Belajar.
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787 ). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14 ). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya

1.4.Teknik
Dalam umum bahasa Indonesia teknik diartikakan cara (kepandaian, dsb) membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berkenaan dengan kesenian (purwadarminta,: 1035). Sedangkan teknik yang dimaksud disini adalah cara tertentu yang dilakukan oleh guru yang akan dikenakan kepada siswanya dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.
1.5.Pekerjaan rumah
Pekerjaan rumah atau yang lazim disebut PR dalam bahasa Inggris “Homework “ yang artinya mengerjakan pekerjaan rumah. Dalam penilitian ini yang dimaksudkan dengan PR adalah sebuah tugas atau pekerjaan tertentu baik tertulis atau lisan yang harus dikerjakan diluar jam sekolah (terutama dirumah) berkaitan dengan pelajaran yang telah disampaikan guru untuk meningkatkan penguasaan konsep atau ketrampilan dan sekaligus memberikan pengembangan.
Kerangka Berpikir
2.1. Meningkatkan hasil belajar PKn melalui Pemberian tugas rumah
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendir, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, keragaman keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil belajar didapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan (Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri
2.2.Pendekatan dan penerapan
Penerapan tugas guru setelah meberikan materi menyiapkan penugasan siswa untuk menggulang mendalami materi yang telah diajarkan dengan cara pekerjaan rumah
Dari pembahasan diatas dapat diduga dengan model pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan hasil hasil belajar siswa

VIII. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
Rencana Penelitian
1. Subjek penelitian
Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas XI-TMO-A SMK Negeri 2 Surakarta Kota Surakarta jumlah 34 siswa
Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitiann tersebut dimana siswa kelas XI-TMO-A telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas seperti PR, karena siswa kelas ini telah mampu relajar sendiri .
Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SMK Negeri 2 Surakarta, Kota Surakarta, penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
3. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan Januari s.d Maret. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester Genap Tahun pelajaran 2008/2009.
4. Lama Tidakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Januari, mulai dari siklus I, Siklus II dan Siklus III.

Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian materi pelajaran, latian soal, pembahasan latian soal, tugas pekerjaan rumah ( kegiatan penelitian utama ) pembahasan PR, ulangan harian.

2. Tindakan ( Action )/ Kegiatan, mencakup
a. Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup.
b. Siklus II ( sama dengan I )
c. Siklus III ( sama dengan I dan II )
3. Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.
IX. JADWAL PENELITIAN
No
KEGIATAN
MINGGU KE……..
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Perencanaan

2
Proses pembelajaran

3
Evaluasi

4
Pengumpulan Data

5
Analisis Data

6
Penyusunan Hasil
7
Pelaporan Hasil

X. BIAYA PENELITIAN
Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti, adapun biaya tersebut adalah :
1. Fotocopy Naskah : Rp 2. Kerta folio 1 pack : Rp 3. jilid buku : Rp 4. Rental Komputer : Rp 5. lain – lain : Rp
JUMLAH : Rp


XI. PERSONALIA PENELITI
Penelitian ini melibatkan Tim peneliti, identitas dari Tim tersebut adalah :
1. Nama : Drs. Slamet
NIP : 131927534
No. Peserta : 08036131011164
Pekerjaan : Guru PKn
Alamat Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Tugas dalam penelitian : Pengumpulan dan Analisis Data

PKn sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan “How to Develop Better Civics Behaviours” membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi sosial. PKn merupakan salah satu dari lima tradisi pendidikan IPS yakni citizenship transmission, saat ini sudah berkembang menjadi tiga aspek PKn (Citizenship Education), yakni aspek akademis, aspek kurikuler dan aspek sosial budaya.
Secara akademis PKn dapat didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang memusatkan telaahannya pada seluruh dimensi psikologi dan sosial budaya kewarganegaraan individu dengan menggunakan ilmu politik dan pendidikan sebagai landasan kajiannya [2].
Implementasiya sangat dibutuhkan guru yang profesional, guru yang profesional dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan keterampilan, antara lain :
1. Kemampuan menguasai bahan ajar
2. Kemampuan dalam mengelola kelas
3. Kemampuan dalam menggunakan metode, media dan sumber belajar
4. Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, keragaman keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil belajar didapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan (Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri.
Untuk meningkatkan hasil belajar PKn, dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan model pembelajara interaktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar PKn meningkat diperlukan situasi, cara dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Adapun pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara totalitas adalah pembelajaran dengan Problem Based Learning. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran dimana sebelum proses belajar mengajar didalam kelas dimulai, siswa terlebih dahulu diminta mengobservasi suatu fenomena. Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan yang muncul, serta mendiskusikan permasalahan dan mencari pemecahan masalah dari permasalahan tersebut. Setelah itu, tugas guru adalah merangsang untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan perspektif yang berbeda diantara mereka.
. Meningkatkan hasil belajar PKn melalui model Problem Based Learning
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendir, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, keragaman keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil belajar didapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan (Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri.
Untuk meningkatkan hasil belajar PKn, dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan model pembelajara interaktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar PKn meningkat diperlukan situasi, cara dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Adapun pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara totalitas adalah pembelajaran dengan Problem Based Learning. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran dimana sebelum proses belajar mengajar didalam kelas dimulai, siswa terlebih dahulu diminta mengobservasi suatu fenomena. Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan yang muncul, serta mendiskusikan permasalahan dan mencari pemecahan masalah dari permasalahan tersebut. Setelah itu, tugas guru adalah merangsang untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan perspektif yang berbeda diantara mereka.

Jumat, 27 Maret 2009

SILABUS MATA PELAJARAN PKN

SILABUS KTSP

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
No. Dokumen
F / 751 / WKS I / 18
Revisi ke
0
Tanggal berlaku
16 Agustus 2006
Halaman
1 / .....
Nama File
Form Silabi KTSP
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : X/ 1
STANDAR KOMPETENSI : Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
KODE KOMPETENSI : 1
ALOKASI WAKTU : 14 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara
· Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
· Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa
· Menganalisis pengertian negara dan unsur terbentuknya Negara
Bangsa dan negara
o Manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial
o Pengertian dan unsur terbentuknya bangsa
o Pengertian Negara dan Unsur-unsur terbentuknya negara
- Rakyat
- Wilayah
- Pemerintah yang berdaulat
- Pengakuan dari negara lain
Mengkaji berbagai literatur tentang kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur tentang pengertian dan unsur terbentuknya bangsa, pengertian negara dan unsur-unsur terbentuknya negara
o Non tes: Performance test (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Darji Darmo-diharjo, (1990), Pendidiikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Malang: Penerbit IKIP Malang
· Budiyanto,(1999) Tata negara untuk SMA, Jakarta Penerbit Erlangga
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
· Menganalisis pengertian Negara
· Mendeskripsikan asal mula terjadinya negara
· Menguraikan pentingnya pengakuan oleh negara lain bagi suatu negara
· Membandingkan bentuk-bentuk kenegaraan
Negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
o Hakikat negara
o Asal mula terjadinya negara
o pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain
o Bentuk-bentuk kenegaraan
Mengkaji informasi dari berbagai sumber tentang pengertian dan asal mula terjadinya Negara

Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain dan bentuk-bentuk kenegaraan
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Musthafa Kamal Pasha, B.Ed,(2002), Pendidikan Kewarganegaraan (Civics Education), Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri.
1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
· Menguraikan pengertian dan fungsi negara
· Membandingkan berbagai teori tentang fungsi dan tujuan Negara
· Mendeskripsikan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
o Pengertian fungsi dan tujuan negara secara universal
o Pengertian dan tujuan NKRI
o Perbandingan berbagai teori tentang fungsi dan tujuan negara
o Tujuan NKRI yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
Mengkaji dari berbagai buku sumber tentang pengertian, fungsi negara secara universal
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur tentang teori fungsi dan tujuan negara serta tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ ndividu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
2


· Idrus Affandi, (1997), Tata Negara, Jakarta: Depdikbud-balai pustaka
1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
· Mendeskripsikan makna semangat kebangsaan
· Menguraikan macam-macam perwujudan nasionalisme dalam kehidupan
· Menunjukkan contoh perilaku yang sesuai dengan semangat kebangsaan
· Menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme Indonesia
o Semangat kebangsaan (nasionalisme dan patriotisme)
o Makna nasionalisme
o Macam-macam perwujudan nasionalisme dalam kehidupan
o Tata cara penerapan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
Mengkaji dari berbagai literatur tentang semangat kebangsaan dan patriotisme dan nasionalisme Indonesia, macam-macam perwujudan nasionalisme
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur tentang pengertian nasionalisme serta menunjukkan bersikap positif terhadap nasionalisme dan patriotisme Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Anhar Gonggong (2002), Nasionalisme sebuah kajian sejarah, (makalah sarasehan antar generasi) Departemen Sosial, Jakarta
· Hans Kohn, (1961) Nasionalisme arti dan sejarahnya, Jakarta: PT Pembangunan Djakarta.
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : X/ 1
STANDAR KOMPETENSI : Menampilkan Sikap Positif Terhadap Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
KODE KOMPETENSI : 2
ALOKASI WAKTU : 14 X 45 Menit
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional
· Mendeskripsikan pengertian hukum
· Menentukan macam-macam penggolongan Hukum
· Mendeskripsikan sumber hukum formal dan material
· Menjelaskan sistem tata hukum Indonesia
· Mendeskripsikan pengertian dan dasar hukum lembaga peradilan nasional
Sistem hukum dan lembaga peradilan
o Pengertian hukum
o Penggolongan hukum
o Sumber hukum
o Tata hukum Indonesia
o Lembaga-lembaga peradilan
Menganalisis berbagai buku sumber tentang pengertian sistem hukum dan penggolongan hukum.
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian tentang sumber hukum, pengertian lembaga peradilan nasional dan dasar hukum lembaga peradilan nasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Soehino (1987) Ilmu Negara, Jakarata
· Sudargo Gautama, (1987), Hukum Perdata Internasional Indonesia, Jakarta, Alumni
2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan
· Mengidentifikasi perangkat lembaga peradilan
· Mendeskripsikan macam-macam lembaga peradilan
· Menganalisis fungsi dan peranan lembaga peradilan
· Menganalisis pelaksanaan lembaga peradilan
Lembaga Peradilan
o Perangkat atau alat kelengkapan lembaga peradilan
o Klasifikasi lembaga peradilan
o Peranan atau tugas dan fungsi lembaga peradilan
Mengkaji berbagai literatur tentang perangkat lembaga peradilan
Diskusi kelompok dan presentasi hasil kajian tentang macam-macam lembaga peradilan dan peranan lembaga peradilan
Melakukan Observasi praktek peradilan pada tingkat pengadilan negeri
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· UU kehakiman Republik Indonesia
· UU Kepolisian
· KUHAP
· KUHP
· Lembaga pemasyarakatan
2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

· Menunjukkan contoh sikap taat terhadap hukum
· Menganalisis macam-macam perbuatan yang bertentangan dengan hukum
· Menganalisis macam-macam sanksi sesuai hukum yang berlaku
o Sikap yang sesuai dengan hukum
o Perbuatan-perbuatan yang sesuai dan yang bertentangan dengan hukum
o Contoh perbuatan yang melanggar hukum beserta sanksinya
Mendiskusikan dan menyimpulkan tentang sikap taat pada hukum
Menganalisis macam-macam perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan sanksinya

o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Berbagai media cetak dan elektronik
2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
· Mendeskripsikan macam-macam aturan tentang pemberantasan korupsi
· Menganalisis macam-macam perbuatan yang berkategori korupsi
· Menunjukkan contoh tindak pidana korupsi yang telah dikenakan sanksi
o Pemberantasan korupsi
o Pengertian Korupsi
o Dasar hukum pemberantas korupsi
o Klasifikasi perbuatan korupsi
o Kasus korupsi yang telah dikenakan sanksi
Mengkaji dari berbagai literatur tentang aturan dan macam – macam perbuatan yang berkategori korupsi
Mengkaji media cetak tentang contoh pemberantasan korupsi di Indonesia
Mendiskusikan dan menyimpulkan hasil kajian pemberantasan korupsi di Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Kumpulan naskah yang dikeluarkan oleh KPK
2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
· Menunjukkan contoh sikap anti korupsi
· Menunjukkan contoh gerakan/ organisasi anti korupsi
· Menganalisis macam-macam perbuatan anti korupsi
· Manampilkan sikap anti korupsi
o Peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
o Macam-macam Gerakan atau organisasi anti korupsi
o Contoh peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak korupsi
o Sikap warga negara yang anti korupsi
Menelaah berbagai literatur tentang korupsi tentang perbuatan sikap anti korupsi
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang macam-macam perbuatan anti korupsi
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
2


· Media cetak dan elektronik


NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : X/ 1
STANDAR KOMPETENSI : Menampilkan Peran Serta dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
KODE KOMPETENSI : 3
ALOKASI WAKTU : 10 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
· Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan pemerintah
· Menentukan instrumen HAM nasional
· Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat
Pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
o Pengertian dan macam-macam HAM
o Upaya pemerintah dalam menegakan HAM
o Instrumen atau dasar hukum yang mengatur HAM
o Peran masyarakat dalam menegakan HAM
Mengkaji dari berbagai pustaka (buku paket dan sumber lain) tentang pengertian, macam-macam instrumen HAM
Mendiskusikan dan mempresentasikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan pemerintah, individu dan masyarakat
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Fakih Mansour, Antonius M. Indrianto, Eko Prasetyo, (2003), Menegak
· kan Keadilan dan Kemanusiaan, Pogunglor C-145,Yogyakarta: Insist Press.
·Mansyur Effendi, (1993), HAM, Jakarta, GI
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
· Menguraikan proses dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
· Mengilustrasikan berbagai kasus pelanggaran HAM
· Menyimpulkan contoh perilaku yang dengan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
Peran serta dalam penegakan HAM di Indonesia
o Proses pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
o Pelanggaran HAM dan penangganan kasus pelanggaran HAM
o Contoh perilaku yang sesuai dengan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
Mengkaji berbagai sumber tentang proses penegakkan HAM, menentukan sikap, perilaku yang sesuai dengan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
Melalui pengamatan dapat mengilustrasikan dan menyimpulkan contoh perilaku dalam penegakkan HAM
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· UU HAM
· Munir (2003), HAM dan posisi Hukum, LPTHI Ikadin, Jakarta
3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
· Mendeskripsikan instrumen HAM internasional
· Menunjukkan bentuk pelanggaran HAM internasional
· Mendeskripsikan peradilan HAM internasional
Instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
o Instrumen HAM Internasional
o Kasus-kasus pelanggaran HAM internasional
o Proses dan sanksi pelanggaran HAM pada Peradilan Internasional
Mengkaji beberapa literatur dan sumber bacaan tentang instrumen hukum dan peradilan internasional HAM serta menunjukkan bentuk pelanggaran HAM internasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Aturan HAM International

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : X/ 2
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
KODE KOMPETENSI : 4
ALOKASI WAKTU : 14 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
· Mendeskripsikan pengertian dasar negara
· Mendeskripsikan pengertian konstitusi negara
· Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi
· Menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan konstitusi di sebuah negara
Dasar negara dan konstitusi
o Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi Negara
o Tujuan dan Nilai konstitusi
o Keterkaitan Dasar negara dan konstitusi
Mengkaji berbagai literatur tentang pe-ngertian dasar negara dan konsitusi.

Mendiskusikan dan menyimpulkan tentang keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· J.C.T. Simo-rangkir, SH., Dr. (1986), Hukum dan Konstitusi Indonesia, Jakarta: PT: Gunung Agung
4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara
· Menguraikan unsur sebuah konstitusi
· Menyimpulkan ciri sebuah konstitusi bagi negara tertentu
· Menganalisis substansi konstitusi Indonesia
Substansi konstitusi negara
o Unsur-unsur konstitusi negara
o Klasifikasi konstitusi di Indonesia
o Implementasi dasar negara ke dalam konstitusi atau UUD 1945
Mengkaji beberapa buku sumber atau literatur tentang unsur-unsur konstitusi

menganalisis substansi konstitusi negara, ciri sebuah konstitusi dan konstitusi Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Mimbar Demokrasi, jurnal ilmiah, juusan ilmu sosial politik, fakultas ilmu social, universitas negeri Jakarta, vol 5, no. 1 Oktober 2005
4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia
· Mendeskripsikan pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
· Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945


· Menguraikan makna tiap alinia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia
o Pokok pikiran pembukaan UUD 1945


o Kedudukan Pembukaan dalam UUD 1945
o Makna setiap alinia dalam pembukaan
Mengkaji UUD 1945 tentang pokok pikiran, makna tiap alinia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945



Mendiskusikan dan menyimpulkan hasil kajian tentang kedudukan pembukaan terhadap UUD 1945
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)

o Presentasi
4


· H. Dahlan Thaib Dr. dkk, (1999) Teori dan Hukum Kostitusi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
· Menunjukkan periodesasi konstitusi Indonesia
· Mendeskripsikan kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan.
· Menguraikan fungsi perubahan sebuah konstitusi
· Menyimpulkan perilaku positif terhadap konstitusi negara
Perkembangan konstitusi Indonesia
o Periode berlakunya konstitusi
o Fungsi dan tahapan perubahan UUD 1945
o Kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan
o Contoh perilaku positif terhadap konstitusi negara
Mengkaji perubahan UUD 1945 tentang priodesasi konstitusi Indonesia
Mengkaji hasil perubahan UUD 1945 dapat menguraikan fungsi perubahan sebuah konstitusi, dan bersikap positif terhadap konstitusi negara
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Sekjen Mahkamah Konstitusi RI. (2005). UUD Negera Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta. Mahkamah Kostitusi Republik Indonesia

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : X/ 2
STANDAR KOMPETENSI : Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan
KODE KOMPETENSI : 5
ALOKASI WAKTU : 12 X 45 Menit
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia
· Mendeskripsikan kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
· Menguraikan persyaratan untuk menjadi warga negara Indonesia dan hal yang menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan
· Menjelaskan asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum
Warga negara dan pewarganegaraan
o Dasar hukum yang mengatur Warga negara
o Asas dan stesel dalam kewarganegaraan
o Syarat menjadi warga negara
o Hal yang menyebabkan kehilangan kewarganegaraan
Melakukan kajian literatur tentang warga negara sesuai hukum yang berlaku

Mendiskusikan dan menyimpulkan berbagai kasus kewarganegaraan syarat menjadi warga negara, penyebab kehilangan kewarganegaraan dan asas kewarganegaraan
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· CT. Kansil (1976), Aku warga negara Indonesia, Jakarta,
· UU tentang Kewarga negaraan
5.2 Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara
· Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
· Mendeskripsikan landasan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
· Memberikan contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Persamaan kedudukan warga negara
o Landasan hukum yang menjamin persamaan kedudukan warga negara
o Aspek aspek persamaan kedudukan setiap warga negara
o contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara
Mengkaji berbagai literatur tentang kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diatur dalam Undang-undang

Mendiskusikan tentang perilaku yang mencerminkan pelaksanaan persamaan kedudukan yang diatur oleh UU yang berlaku
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· UUD 1945
· UU tentang Kewarganegaraan
5.3. Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
· Menunjukkan sikap persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
· Mengidentifikasi ciri ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku secara garis besar
· Mengembangkan sikap saling menghormati persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
o ras
o Agama
o Gender
o golongan,
o budaya,dan suku bangsa
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi

4


· Buletin, surat kabar dan sumber lain yang relevan

· Kasus yang ada di masyarakat
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : X/ 2
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Sistem Politik di Indonesia
KODE KOMPETENSI : 6
ALOKASI WAKTU : 12 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik di Indonesia
· Mendiskripsikan pengertian sistim politik Indonesia
· Mendeskripsikan supra struktur politik Indonesia
· mendeskripsikan infrastruktur politik
supra struktur dan infra struktur politik
o pengertian sistem politik Indonesia
o cara berpolitik melalui Suprastruktur politik atau lembaga formal negara
o Infrastruktur : kelompok kekuatan politik dalam masyarakat
- partai politik
- kelompok kepentingan
- kelompok penekan
- media komunikasi politik
Mengkaji literatur tentang pengertian sistem politik Indonesia

Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang eksistensi supra struktur dan infra struktur politik di Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Afan Gafar (2002) Civic education, Jakarta, Universitas Islam Negeri
6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara
· Menguraikan dinamika politik Indonesia
· Menunjukkan kelebihan dan kelemahan sistim politik yang dianut Indonesia
· Mendeskripsikan perbedaan sistim politik Indonesia dengan negara liberal dan komunis
Sistem politik Indonesia dan sistem politik di berbagai negara
o Dinamika politik Indonesia
o Sistem politik di negara Liberal, negara komunis dan sistim politik di Indonesia
Menganalisis berbagai sumber bacaan tentang dinamika politik Indonesia,


Membandingkan sistem politik Indonesia dengan yang berlaku di negara liberal dan komunis
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Buku yang relevan, media cetak dan media elektronik
6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di Indonesia
· Mengidentifikasikan ciri – ciri masyarakat politik
· Menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan
· Mensimulasikan salah satu kegiatan politik yang diselenggarakan oleh pemerintah (Pemilu)
· Berperan serta secara aktif dalam sistim politik di Indonesia
Peran serta dalam sistem politik di Indonesia
o Ciri masyarakat politik
o Menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan
o Contoh peranserta dalam system politik
Menganalisis berbagai literatur tentang ciri-ciri masyarakat politik
Mendemontrasikan perilaku dan berperan aktif dalam sistem politik di Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Buku yang relevan, media cetak dan media elektronik

SILABUS KTSP

SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
No. Dokumen
F / 751 / WKS I / 18
Revisi ke
0
Tanggal berlaku
16 Agustus 2006
Halaman
1 / .....
Nama File
Form Silabi KTSP
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/SEMESTER : XI / 1
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Budaya Politik di Indonesia
KODE KOMPETENSI : 1
ALOKASI WAKTU : 14 X 45 Menit


KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik
· Mendeskripsikan pengertian budaya politik
· Mengidentifikasikan ciri-ciri budaya politik
· Mendeskripsikan macam-macam budaya politik
· Menjelaskan faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya
· Mengidentifikasi perkembangan budaya politik
· Menyimpulkan budaya politik yang berkembang di masyarakat
Budaya Politik
o Pengertian Budaya Politik
o Ciri-ciri budaya politik
o Macam-macam budaya politik
o faktor penyebab berkembangnya budaya politik di suatu daerah
o Budaya politik yang berkembang dalam masyarakat
Menggali informasi dari berbagai sumber tentang pengertian budaya politik dan macam-macam budaya politik, faktor penyebab berkembangnya budaya politik
Mengidentifikasikan budaya politik yang berkembang di daerah setempat
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil penggalian informasi tentang budaya politik yang berkembang di daerah setempat
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, dan bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Dede Rosyada (2003), Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Tim ICCE UIN Jakarta. Prenada Media
1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
· Mendeskripsikan tipe-tipe budaya politik
· Mengidentifikasi tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
· Menganalisis dampak perkembangan tipe politik sesuai dengan perkembangan sistem politik yang berlaku
Tipe-tipe budaya politik
o Macam-macam tipologi budaya politik
o Perkembangan tipe budaya politik sejalan perkembangan sistem politik yang berlaku
Menggali informasi dari berbagai literatur tentang tipe-tipe politik yang berkembang di Indonesia
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil penggalian informasi tentang perkembangan tipe budaya politik sesuai dengan perkembangan sistem politik yang berlaku
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, dan bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Rusadi Kantaprawira, (1999), Sistem politik Indonesia suatu pengantar, Bandung
1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik
· Menjelaskan makna sosialisasi kesadaran politik
· Menguraikan mekanisme sosialisasi dalam pengembangan budaya politik
· Mengidentifikasikan fungsi partai politik
Sosialisasi budaya politik
o Makna sosialisasi kesadaran politik
o Mekanisme sosialisasi budaya politi
o Fungsi dan peranan partai politik
Menggali informasi dari berbagai literatur tentang makna kesadaran politik ,

Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang mekanisme sosialisasi budaya politik
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang fungsi dan peranan partai politik
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)

o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, dan bentuk lainnya)
o Presentasi
4


Mass media baik cetak maupun elektronik
Buku Paket yang relevan
1.4 Menampilkan peran serta budaya politik partisipan
· Mendeskripsikan bentuk-bentuk budaya politik berserta contohnya
· Menunjukkan budaya politik yang sesuai dan bertentangan dengan semangat pembangunan politik bangsa
· Memberikan contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
· Mendemonstrasikan budaya politik partisipan
Budaya politik partisipan
o Bentuk-bentuk budaya politik partisipan
o Budaya politik yang bertentangan dengan semangat pembangunan politik bangsa
o Contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
o Contoh perilaku berperan aktif dalam politik yang berkembang di masyarakat
Mendiskusikan dan mempresentasikan peranserta masyarakat dalam pengembangan budaya politik yang sesuai dengan tata nilai budaya bangsa Indonesia
Melakukan studi kasus budaya politik yang berkembang di masyarakat
Mensimulasikan budaya politik partisipan di lingkungan sekolah
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Mass media baik cetak maupun elektronik
· Buku Paket yang relevan
· Kasus budaya politik yang terjadi di masyarakat


NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS : XI / 1
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
KODE KOMPETENSI : 2
ALOKASI WAKTU : 1 4 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi
· Menjelaskan perbedaan antara demokrasi liberal, komunis dan demokrasi Pancasila
· Mendeskripsikan prinsip-prinsip demokrasi
· Menjelaskan makna budaya demokrasi
· Menjelaskan tentang prinsip budaya politik
pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi
o Macam-macam demokrasi
o Prinsip-prinsip demokrasi
o Pengertian Budaya demokrasi
o Prinsip-prinsip budaya demokrasi
Membandingkan macam-macam demokrasi
Mengkaji berbagai literatur tentang pengertian demokrasi dan prinsip-prinsip demokrasi
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian tentang makna budaya demokrasi
Menyimpulkan tentang prinsip budaya demokrasi
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Mimbar Demokrasi, jurnal ilmiah, jurusan ilmu social politik, fakultas ilmu social, universitas negeri Jakarta, vol 5, no. 1 Oktober 2005
2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
· Mendeskripsikan pengertian masyarakat madani
· Mengidentifikasikan ciri-ciri masyarakat madani
· Menjelaskan proses menuju masyarakat madani
· Menguraikan kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani


· Menjelaskan upaya mengatasi kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkanmasyarakat madani
Masyarakat madani
o Pengertian masyarakat madani (civil society)
o Ciri-ciri masyarakat madani
o Proses menuju masyarakat madani
o kendala yang dihadapi dan upaya mengatasinya bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengertian masyarakat madani
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil temuan tentang ciri-ciri masyarakat madani
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang proses tentang menuju masyarakat madani Indonesia

Melakukan studi kasus tentang kendala yang dihadapi dan upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Dede Rosyada (2003), Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Tim ICCE UIN Jakarta. Prenada Media
2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan reformasi
· Menguraikan prinsip demokrasi Pancasila
· Membandingkan demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada masa orla,orba dan orde reformasi
· Membandingkan pelaksanaan pemilu pada masa orla, orba maupun orde reformasi
· Mengidentifikasikan pelaksanaan pemilu pada masa orba dan reformasi
· Mendemostrasikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di daerahnya
Demokrasi di Indonesia
o Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila
o Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan reformasi
o Pemilihan Umum (Pemilu)
o Pengertian Pemilu
o tujuan pemilu
o Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan Pemilihan umum
Menggali informasi dari berbagai sumber tentang prinsip-prinsip demokrasi Pancasila
Menggali informasi pelaksanaan demokrasi yang diterapkan di Indonesia sejak Orla, Orba dan orde reformasi
Menggali informasi dari berbagai sumber tentang pemilu di Indonesia
Mengalisis tentang pelaksanaan pemilu di Indonesia
Mensimulasikan pelaksanaan pilkada di daerahnya
o N tes: Performance tes (tuongas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia
· Pengkianatan demokrasi ala Orde Baru
· UU Pemilu dan sosialisasi pelaksanaan pemilu
2.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
· Mengidentifikasi perilaku budaya demokrasi
· Menunjukkan perilaku budaya demokrasi dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
Perilaku yang mendukung terhadap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi

Mendiskusikan dan menyimpulkan perilaku budaya demokrasi
Mendemonstrasikan budaya demokrasi dalam kehidupan di sekolah dan lingkungan masyarakat
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
2


· Kasus yang terjadi di masyarakat
· Media cetak/elektronika
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS : XI / 1
STANDAR KOMPETENSI : Menampilkan Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
KODE KOMPETENSI : 3
ALOKASI WAKTU : 10 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
· Mendeskripsikan pengertian keterbukaan dan keadilan
· Mengidentifikasikan macam-macam keadilan
· Mendeskripsikan pentingnya keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
· Mengidentifikasikan ciri-ciri keterbukaan
Keterbukaan dan keadilan
o Pengertian keterbukaan dan keadilan
o Macam-macam keadilan
o Makna keterbu-kaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
o Ciri-ciri keterbukaan
Mengkaji dari berbagai literatur tentang pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan
Menggali berbagai informasi tentang macam-macam keadilan
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian tentang makna keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Menggali informasi tentang ciri-ciri keterbukaan
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o Presentasi
4


· Buku PKn dan yang relevan
· Mass media baik cetak maupun elektronika
· Kasus yang terjadi di masyarakat
· Buku Paket PMP
· Mass media baik cetak maupun elektronika
· Kasus yang terjadi di masyarakat
3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
· Memberikan contoh penyelenggaran pemerintahan yang transparan
· Mendeskripsikan penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
· Mengidentifikasikan faktor penyebab terjadinya penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
· Menyimpulkan dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
· Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
· Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
· Dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
Melakukan analisis tentang dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)




3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
· Mengidentifikasi sikap keterbukaan dan keadilan
· Menganalisis makna keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
· Memberikan contoh sikap keterbukaan dan keadilan di lingkungan sekolah, dan masyarakat
· Memberikan penilaian tentang sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
o Sikap keterbukaan dan keadilan
o Bentuk sikap yang mencerminkan keterbukaan dan keadilan
o sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Menggali berbagai informasi baik cetak maupun elektronika tentang contoh sikap yang mencerminkan keterbukaan dan keadilan
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil penggalian informasi tentang sikap keterbukaan dan keadilan di lingkungan masyarakat, sekolah maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, lainnya)
o presentasi
2


· Mass media baik cetak maupun elektronika
· Kasus yang terjadi di masyarakat

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS : XI / 2
STANDAR KOMPETENSI :Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
KODE KOMPETENSI : 4
ALOKASI WAKTU : 22 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
TS
TI
4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara
· Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional
· Mendeskripsikan dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antarbangsa
· Menguraikan pentingnya hubungan internasional
· Mengidentifikasi sarana-sarana hubungan internasional
Hubungan Internasional
o Pengertian hubungan internasional
o Dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antarbangsa
o Pentingnya hubungan internasional bagi suatu negara
o Sarana-sarana hubungan internasional
Menggali informasi dari berbagai sumber tentang pengertian hubungan internasional
Mendiskusikan dan mempresentasikan informasi tentang pentingnya hubungan internasional
Menyimpulkan hasil identifikasi sarana sarana hubungan internasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, dan bentuk lainnya)
o presentasi
4


· J.G. Starke (2003), Pengantar Hukum Internasional edisi kesepuluh, Jakarta:
· Sinar Grafika.
4.2 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional
· Mendeskripsikan makna perjanjian internasional
· Menjelaskan macam-macam istilah perjanjian internasional
· Menguraikan tahapan perjanjian internasional
· Menjelaskan hal-hal penting dalam ratifikasi perjanjian internasional yang memerlukan persetuan DPR di Indonesia
Perjanjian internasional
o Makna perjanjian internsional
o Istilah-istilah perjanjian internasional
o Tahap-tahap perjanjian internasional
Melakukan studi literatur tentantg perjanjian internasional
Menggali informasi tentang istilah-istilah dalam perjanjian internasional
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil studi literatur tentang perjanjian internasional dan tahap-tahap perjanjian internasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, dan bentuk lainnya)
o presentasi
4


· Rebecca M.M. Wallace, Sweet & Maxwell, London penerjemah: Bambang Aruma-nadi,SH. MSc., (1993), Hukum Inter-nasional, Semarang: IKIP Semarang Press
4.3 Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik
· Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik
· Menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
· Mengidentifikasikan perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler
· Menganalisis fungsi perwakilan Diplomatik
o Perwakilan Diplomatik
o Pengertian perwakilan diplomatik
o Tingkatan perwakilan diplomatik
o Perwakilan konsuler
o Fungsi perwakilan diplomatik
Melakukan studi pustaka tentang pengertian perwakilan diplomatik
Menggali informasi tentang macam-macam Perwakilan Diplomatik
Menggali informasi tentang perwakilan konsuler
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil penggalian informasi tentang fungsi perwakilan diplomatik
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Syuffri Yusuf, SH., (1989), Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri Sebuah Analisis Teoritis dan uraian tentang Pelaksanaannya, Jakarta: CV. Muliasari
4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional
· Mendeskripsikan pengertian Organisasi internasional
· Mengidentifikasikan macam-macam organisasi internasional
· Menguraikan peranan dan tujuan organisasi internasional PBB
· Mendeskripsikan peranan Indonesia terhadap ASEAN
· Mengidentifikasikan peranan ASEAN bagi bangsa Indonesia
· Menjelaskan tujuan ASEAN
· Mendeskripsikan peranan organisasi Internasional dalam meningkatkan hubungan Internasional
o Organisasi Internasional
o Pengertian organisasi internasional
o Macam-macam organisasi internasional
o Peranan dan tujuan PBB
o Peranan dan tujuan ASEAN
Menggali informasi dari berbagai sumber tentang pengertian organisasi internasional
Melakukan studi literatur dari berbagai sumber tentang macam-macam organisasi internasional

Menggali informasi dari berbagai sumber tentang peranan dan tujuan PBB
Melakukan studi literatur tentang tujuan ASEAN
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan
o ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
6


· Apandi Idrus,(1987) Tata Negara untuk SMA, Jakarta, Balai Pustaka
· Media elektronika
· Buku yang relevan
4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia
· Mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain
· Menjelaskan manfaat kerjasama antar bangsa
· Memberikan contoh perjanjian internasional yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia
o Manfaat Kerja sama dan perjanjian internasional
o Bentuk-bentuk kerjasama dan perjanjian Indonesia dengan negara lain
o Hasil-hasil kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia
Menggali informasi berbagai sumber tentang bentuk bentuk kerjasama internasional
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang hasil kerja sama internasional yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Buku Paket yang relevan
· Media cetak maupun elektronika

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS : XI / 2
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
KODE KOMPETENSI : 5
ALOKASI WAKTU : 16 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
5.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional
· Mengemukakan makna hukum internasional.
· Menjelaskan hakekat hukum internasional
· Menjelaskan asas-asas hukum internasional
· Mengidentifikasikan sumber-sumber hukum internasional
· Mengidentifikasikan subyek-subyek hukum internasional
· Mendeskripsikan peranan lembaga peradilan Internasional
· Mengidentifikasikan kewenangan Mahkamah Internasional
· Mendeskripsikan kendala yang dihadapi Mahkamah Internasional dalam memerankan sebagai lembaga peradilan internasional
Hukum dan peradilan Internasional
o Konsep dasar hukum internasional
o Asas asas hukum internasional
o Sumber-sumber hukum internasional
o Subjek-subjek hukum internasional
o lembaga peradilan Internasional
Melakukan kajian pustaka (beberapa buku sumber) tentang makna, asas, dan sumber hukum internasional.

Menggali informasi tentang subyek hukum internasional

Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur tentang peranan lembaga peradilan internasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
6


· J.G. Starke (2003),
· Pengantar Hukum Internasional edisi kesepuluh, Jakarta: Sinar Grafika.
· Rebecca M.M. Wallace, Sweet & Maxwell, London penerje-mah: Bam-bang Aruma-nadi,SH. MSc., (1993), Hukum Inter-nasional, Sema-rang: IKIP Sema-rang Press.
5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional
· Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa internasional
· Mengidentifikasikan cara menyelesaikan masalah-masalah (sengketa) internasional
· Memberikan contoh penyelesaian masalah internasional melalui arbitrase
· Memberikan contoh penyelesaian masalah internasional melalui konsiliasi
o Sengketa Internasional
o Sebab-sebab terjadinya sengketa internasional
o Cara menyele-saikan masalah-masalah (sengketa) internasional
o Jasa-jasa baik
o Konsiliasi
o Komisi Penyelidik
o Pewasitan (Arbitrasi)
o Mahkamah Internasional
Melakukan analisis tentang faktor penyebab timbulnya sengketa internasional.

Menggali informasi berbagai sumber tentang cara penyelesaian sengketa internasional
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur tentang pola penyelesaian sengketa internasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Syuffri Yusuf, SH., (1989),
· Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri Sebuah Analisis Teoritis dan uraian tentang Pelaksanaannya, Jakarta: CV. Muliasari
5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional
· Mendeskripsikan prosedur Mahkamah Internasional dalam penyelesaian masalah internasional
· Mengidentifikasikan sistematika keputusan Mahkamah Internasional
· Menjelaskan dampak suatu negara yang tidak mematuhi keputusan Mahkamah Internasional
· Mendeskripsikan contoh sikap negara yang mematuhi keputusan Mahkamah Internasional
o Mahkamah Internasional
o Mekanisme kerja Mahkamah Internasional
o Keputusan Mahkamah Internasional
Menggali informasi tentang prosedur Mahkamah Internasional dalam penyelesaian masalah internasional
Menggali informasi tentang keputusan Mahkamah Internasional
Menyimpulkan dampak suatu negara yang tidak mematuhi keputusan Mahkamah Internasional
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
6


· Boer Mauna Hukum Internasional...
· Buku Paket yang relevan

SILABUS KTSP

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
No. Dokumen
F / 751 / WKS I / 18
Revisi ke
0
Tanggal berlaku
16 Agustus 2006
Halaman
1 / .....
Nama File
Form Silabi KTSP
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/ SEMESTER : XII/1
STANDAR KOMPETENSI : Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
KODE KOMPETENSI : 1
ALOKASI WAKTU : 10 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka
· Mendeskripsikan makna ideologi negara
· Menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
· Menguraikan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara
· Membedakan ideologi terbuka dan ideologi tertutup
· Mendeskripsikan makna Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
o Makna ideologi negra
o Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
o Fungsi pokok Pancasila
o Pancasila sebagai ideologi terbuka
Mengkaji dari berbagai sumber (buku, nara sumber dsb.) tentang proses perumusan Pancasila sejak sidang BPUPKI sampai dengan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
Menguraikan fungsi pokok Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Membandingkan ideologi terbuka dan ideologi tertutup
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil penggalian informasi makna Pancasila sebagai ideologi terbuka
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Nugroho Noto-susanto (1983), Naskah Prokla-masi yang Otentik dan Rumusan Pan-casila yang Otentik, Jakarta: PN Balai Pusta-ka.
· Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, amandemen I, II, III dan IV, Bandung: Citra Umbara


KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
· Mendeskripsikan Pancasila sebagai sumber nilai.
· Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan.
· Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Nilai-nilai Pancasila
o Pancasila sebagai sumber nilai
o Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Mengkaji dari beberapa sumber pustaka tentang Pancasila sebagai sumber nilai dan Pancasila sebagai paradigma pembangunan.
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian tentang Pancasila sebagai sumber nilai dan sebagai paradigma pembangunan
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· UUD 1945
· Buku-buku sumber yang relevan
· Buku pelajaran
1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
· Menunjukkan contoh sikap dan perilaku positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
· Mengidentifikasi sikap positif yang sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka.
o Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila
o Sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
Menggali informasi tentang sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui media massa
Melakukan observasi perilaku masyarakat lingkungannya yang sesuai dengan nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Media cetak dan media eletronik
· Buku-buku sumber yang relevan
· Buku pelajaran
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/ SEMESTER : XII/1
STANDAR KOMPETENSI : Mengevaluasi Berbagai Sistem Pemerintahan
KODE KOMPETENSI : 2
ALOKASI WAKTU : 8 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara
· Mendeskripsikan penegertian system pemerintahan
· Mengklasifikasikan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer di berbagai Negara
· Menguraikan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
· Mengidentifikasi ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan
o Pengertian Sistem pemerintahan
o Sistem pemerintahan Presidensial
o dan Parlementer
o Ciri-ciri sistem pemerintahan Parlementer dan Presidensial.
Mengkaji berbagai literatur tentang sistem pemerintahan
Mengidentifikasi negara-negara yang menganut sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Membandingkan dari berbagai aspek, negara-negara yang menganut sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Moh. Kusnardi., Harmaily Ibrahim (1993) Pengantar Hukum Tata Negara RI. FHUI.
· Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, perubahan I, II, III dan IV


KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
JENIS PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan Negara Indonesia
· Menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh negara Indonesia menurut UUD 1945.
· Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum dengan sesudah perubahan
sistem pemerintahan Negara Indonesia
o System pemerintahan menurut UUD 1945 awal kemerdekaan
o Sistem pemerintahan menurut UUD 1945 setelah adanya perubahan
Mengkaji UUD 1945, dapat menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 pada awal kemerdekaan
Mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum dan sesudah perubahan
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· Jimly ashieddieqy Sistem pemerintahan di Indonesia, makalah pembukaan temu wicara guru PKn Propinsi Dki dengan Mahkamah Konstitusi, 2005
· Buku-buku yang relevan
· Bukupelajaran
2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan negara lain

· Menguraikan kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia

· Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan negara lain
Pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia
o Kelebihan sistem pemerintahan Indonesia
o Kelemahan sistem pemerintahan Indonesia
Perbandingan pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia dengan negara lain
Mengkaji berbagai buku, media cetak dan elektronik mengenai kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan negara RI
MengiIdentifikasikan tentang kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan negara RI dibandingkan dengan negara lain
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· Jimly ashieddieqy Sistem pemerintahan di Indonesia, makalah pembukaan temu wicara guru PKn Propinsi Dki dengan Mahkamah Konstitusi, 2005
· Buku-buku yang relevan


NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/ SEMESTER : XII/2
STANDAR KOMPETENSI : Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
KODE KOMPETENSI : 3
ALOKASI WAKTU : 10 X 45 Menit


KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
JENIS PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta perkembangan pers di Indonesia
· Menguraikan pengertian, fungsi pers dalam masyarakat yang demokratis
· Mendeskripsikan perkembangan pers di Indonesia
· Menguraikan peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan Pers
o Pengertian pers
o Fungsi pers
o perkembangan pers di Indonesia
o Peranan Pers dalam masyarakat Demokrasi
Mengkaji dari berbagai buku sumber mengenai pengertian dan fungsi pers
Menguraikan perkembangan pers di Indonesia
Menganalisis peranan pers di Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


· UU Pers
· UU kemerdekaan mengeluar-kan pendapat
· Masduki, kebebasan pers dan Kode etik jurnalisti
· Buku-buku yang relevan
· Buku pelajaran


KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
JENIS PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
3.2 Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia
· Menguraikan pengertian kode etik jurnalistik
· Menganalisis kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia
· Menunjukkan contoh-contoh penyimpangan kode etik jurnalistik dari berbagai media
· Menguraikan upaya pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers
kode etik jurnalistik
o Kode etik
o Penyimpang kode etik jurnalistik oleh berbagai media
o Upaya-upaya pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers
Mengkaji Undang-undang, buku, sumber lainnya tentang kode etik jurnalistik
Mengkaji kode etik jurnalistik yang berlaku dalam masyarakat demokratis di Indonesia
Mendiskusikan dan mempresentasikan tentang kode etik jurnalistik, penyimpangan kode etik jurnalistik dari berbagai media, dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers di media cetak dan elektronik
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· UU Pers
· UU kemerdekaan mengeluar-kan pendapat
· Masduki, kebebasan pers dan Kode etik jurnalistik
· Buku-buku yang relevan
· Buku pelajaran
3.3 Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis di Indonesia
· Menguraikan manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokratis di Indonesia
· Menunjukkan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa/ pers.
Kebebasan pers dan dampaknya
o Manfaat media massa dalam kehidupan sehari-hari.
o Dampak dari penyalahgunaan kebebasan pers/media massa
Mengkritisi berbagai berita, artikel dari media cetak dan elektronik yang tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik
Mengkaji manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokratis di Indonesia
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil temuan dan kajian tentang dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat Indonesia
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


· UU Pers
· UU kemerdekaan mengeluar-kan pendapat
· Masduki, kebebasan pers dan Kode etik jurnalisti
· Buku-buku yang relevan
· Buku pelajaran

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 2 Surakarta
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan
KELAS/ SEMESTER : XII/2
STANDAR KOMPETENSI : Mengevaluasi Dampak Globalisasi
KODE KOMPETENSI : 4
ALOKASI WAKTU : 12 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
JENIS PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
4.1 Mendeskripsikan proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
· Mengemukakan proses globalisasi
· Mendeskripsikan aspek globalisasi
· Mendeskripsikan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Globalisasi
o Proses dan aspek globalisasi
o Dampak-dampak globalisasi
Mengkaji proses dan aspek globalisasi dari berbagai media cetak dan elektronik
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian literatur tentang dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
2


o Media cetak dan eletkronik tentang Globalisasi

o Buku-buku yang berkaitan tentang globalisasi
4.2 Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia
· Mendeskripsikan pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
· Menunjukkan contoh pengaruh Negara lain yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sebagai dampak globalisasi
o Pengaruh globalisasi dalam bidang :
o ekonomi
o social budaya
o politik
o Hankam
o Pengaruh negara lain yang dirasakan Indonesia sebagai dampak globalisasi
Mengkaji dari berbagai media cetak dan elektronik tentang pengaruh globalisasi terhadap bangsa Indonesia dalam bidang POLEKSOSBUDHANKAM
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kajian tentang contoh-contoh pengaruh Negara lain yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sebagai dampak globalisasi
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
4


o Media cetak dan eletkronik tentang Globalisasi

o Buku-buku yang berkaitan tentang globalisasi
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
· Menentukan posisi terhadap implikasi globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

· Menunjukkan sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi.
o Implikasi globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
o Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi
Mengkaji berbagai literatur tentang implikasi globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia

Menyimpulkan dari hasil kajian dan menunjukkan sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi dan menentukan posisi terhadap implikasi globalisasi.
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)

o Presentasi
o Skala sikap
2


o Media cetak dan eletkronik tentang Globalisasi

o Buku-buku yang berkaitan tentang globalisasi
4.4 Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
· Meresensi tulisan tentang pengaruh globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

· Membuat karya tulis tentang pengaruh globalisasi
· Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh globalisasi
tulisan tentang globalisasi
o Langkah-langkah penulisan ilmiah
o Sistematika penulisan
o Presentasi karya tulis
Meresensi berita/artikel dari beberapa buku, surat kabar, media elektronik tentang pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara Indonesia
Menyusun tulisan ilmiah tentang pengaruh globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
Mempresentasikan hasil tulisannya di depan kelas dan dikritisi oleh teman-temannya
o Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
o Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
o Presentasi
o Skala sikap
4


o Media cetak dan eletkronik tentang Globalisasi

o Buku-buku yang berkaitan tentang globalisasi

SATUAN RENCANA PELAJARAN

Rencana Acara Pembelajaran


Nama : Drs. Slamet
Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Mata Pelajaran : Kewarganegaraan
Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan pengertian , pentingnya dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara.
Indikator : 4.1.1. Menjelaskan pengertian hubungan internasional
4.1.2. Menjelaskan pentingnya hubungan internasional
4.1.3. Menjelaskan maksudnya sarana-sarana hubungan internasional dan contoh-contohnya.
Materi Pokok : Hubungan Internasional
Kelas / Semester : II / 2
Sasaran hasil : Siswa dapat meningkatkan serta mengembangkan pemahamannya tentang pengertian , pentingnya , dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara.
Waktu : 4 x 45 menit
Perangkat ICT / Sumber yang digunakan :
Hand out , Buku Kewarganegaraan , OHP , Internet , Kertas angket , Plastik Transparan.
U R L :
Persiapan sebelum KBM :
Waktu
Metode/Aktifitas Guru
Aktifitas Siswa
Bahan/Peralatan/
Sumber
Minggu I

10 menit






5 menit









30 menit







40 menit






5 menit





Minggu II
5 menit


40 menit






40 menit







5Menit



Memberi salam , apersepsi , dilanjudkan Guru meminta siswa untuk bercerita tentang hubungan internasioanl.

Membagikan Hand Out dan dilanjudkan
Membagi kelompok diskusi menjadi tiga, dengan tugas klp.I indikator 4.1.1, klp II indikator 4.1.2, klp III indikator 4.1.3.

Guru membantu dan mengarahkan agar bahan materi ditambah dari pengetahuan umum ( media TV, Internet dll )

Menjadi moderator dan fasilitator dan sekaligus menyimpulkan.



Menutup dan mengingatkan kegiatan minggu selanjutnya.Diakhiri dengan salam.


Membuka salam , Apersepsi

Menjadi moderator dan fasilitator dan sekaligus menyimpulkan



Menjadi moderator dan fasilitator dan sekaligus menyimpulkan.




Memberi tugas kelompok pengamatan , guru membagi lembar tugas pengamatan. Menutup pelajaran dan diakhiri dengan salam.







Menjawab salam , siswa bercerita tentang berita hubungan internasional dari TV (tentang PBB, ASEAN, Perang ) 3 orang secara bebas

Membagi kelompok secara demokratis







Siswa membahas materi sesuai dengan tugasnya masing-masing dengan kelompoknya dan menyalin di transparan


Kelompok I tampil sebagai penyaji, sedangkan kelompok II sebagai penyanggah dan kelompok III sebagai partisipan.

Menjawab salam.






Menjawab salam ,


Kelompok II tampil sebagai penyaji, sedangkan kelompok III sebagai penyanggah dan kelompok I sebagai partisipan bertanya.
Kelompok III tampil sebagai penyaji, sedangkan kelompok I sebagai penyanggah dan kelompok II sebagai partisipan bertanya.

Menerima 1 lembar tugas pengamatandan menjawab salam.











· OHP
· Internet
· Buku PKN
· Kertas Transparan
· Kertas angket

Kamis, 19 Maret 2009

COBA


MAKALAH PPKN

DAFTAR ISI

A. Pendahuluan ………………………………………………….. 2
B. Tujuan ………………………………………………………… 3
C. Ekonomi Indonesia .............................................................. …. 5
D. Peran Pemerintah ……………………………………………. 13
E. Penutup ……………………………………………….... ……. 16
Referensi ………………………………………………………… 19














PENDAHULUAN
Pada masa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sangatlah memerlukan pemikiran yang lebih matang, tidak stabilnya polotik di Indonesia sangat mempengaruhi perubahan perekonomian. Merespon berbagai tuntutan dan perubahan dalam era global serta implementasi otonomi daerah yang akan berdampak pada peradaban perekonomian di Indonesia umumnya dan daerah pada khususnya. Maka seharusnya pemerintah perlu penyusunan program jangka panjang ataupun menengah untuk menghadapi perubahan-perubahan perokonomian tersebut.
Sayang sekali bila bangsa ini harus terus-menerus mencari momentum tanpa bias memanfaatkan momentum yang sebenarnya sudah tercipta dan ada di depan mata. Situasi sekarang semestinya tidak selamanya buram. Bila kita menengok kondisi perekonomian nasional, maka sudah ada tanda-tanda kemajuan signifikan. Indikator ekonomi makro, walaupun masih riil betul, sudah menecrminkan kearah stabilitas dan recovery yang cukup mantap. Karena itu, semestinya ini jangan diganggu lagi. Kita memang tak mungkin mengimpikan perubahan drastis, tapi kalau secara gradual saja tak terjadi tentu akan sangat disesalkan. Masa transisi tak boleh lama-lama. Termasuk transisi dalam kehidupan politik, sosial dan lain-lain. Kita percaya, tak selamanya akan terus seperti ini.
Diharapkan rencana/program tersebut dapat sebagai acuan pelaksanaan dalam menangani kristis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat, paling tidak sedikit lebih baik dan merata.

TUJUAN
Masalah pokok ekonomi muncul akibat tidak adanya keseimbangan antara kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan. Kebutuhan manusia akan selalu berkembang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sementara alat pemuas kebutuhan yang sebagian besar terdapat di alam sangat terbatas. Oleh karena itu, perekonomian dipandang perlu untuk ditata kembali agar tidak terjadi ketimpangan antara kebutuhan dengan jumlah dan kualitas barang yang diinginkan.
Jika diamati, sejalan dengan perkembangan/kemajuan peradaban manusia, maka tuntutan tidaklah cukup hanya sekedar makan, pakaian dan perumahan saja. Kemajuan peradaban manusia menuntut segala sesuatu yang sifatnya serba baru, cepat, berkualitas, praktis, ekonomis. Apalagi zaman sekarang semuanya serba canggih dengan alat-alat yang modern. Oleh karena itu, pemerintah sebagai pelaku ekonomi yang bertanggung jawab untuk segara mengatur kembali tatanan kehidupan ekonomi akan menggunakan system apa yang paling cocok dengan keadaan negara saat ini. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan pendapatan nasional. Dengan pendapatan nasional yang terus meningkat diharapkan kemakmuran masyarakat dapat diciptakan.
Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan yang terjadi jika Negara hanya memfokuskan pada peningkatan pendapatan. Salah satunya adalah ketimpangan dalam distribusi pendapatan itu sendiri. Oleh karena itu untuk mengejar pendapatan yang tinggi, seringkali distribusi pendapatan tak diperhatikan oleh pemerintah atau orang-orang tertentu yang akan mengambil keuntungan sendiri, sehingga tercipta gap yang dalam antara penduduk yang berpendapatan tinggi dengan penduduk yang berpendapatan rendah.
Golongan kelas menengah dalam kapasitasnya sebagai pengusaha, birokrat, anggota lembaga legislative, plus aparat keamanan dan akademisi akan terlibat dalam proses reformasi sosial yang bertujuan, di bidang ekonomi, mencapai demokrasi ekonomi untuk menghilangkan kemiskinan rakyat. Ini akan berlangsung baik dipusat pemerintahan maupun di daerah.
Kebijakan pemerintah yang harus dikembangkan untuk penyederhaan dan keseimbangan ekonomi.
EKONOMI INDONESIA
Ekonomi berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat pada masa tertentu. Karena itu sistim perekonomian yang dilaksanakan dalam suatu Negara sejalan dengan keadaan masyarakat pada masa yang bersangkutan, dan selaras dengan tujuan Negara yang ingin dicapai.
Tahun 2004 semua akan terfokus pada penyelenggaraan pemilu yang bias jadi berlangsung tiga tahap. Dalam pengertian normative dan formal, jelaslah pemilu adalah sebuah tonggak bagi penciptaan momentum baru perubahan bangsa. Lewat pemilu semestinya akan muncul kepemimpinan nasional baru yang akan lebih memberi harapan serta komitmen-komitmen baru dalam konteks kerakyatan dan kebangsaan. Akan tetapi dengan system, kultur, dan substansi yang lebih kurang masih sama, apakah harapan seperti itu akan bias terpenuhi baik dalam dimensi politik, hokum, ekonomi maupun sosial, budaya, keagamaan dan masih banyak lagi. Kecemasan itu muncul dalam diskusi forum intelektual di kampus Undip Semarang yang memcoba mempridiksi 2004.
Diprediksi bursa saham tahun 2004 tetap akan menunjukkan grafik naik. Apalagi secara teknikal IHSG dan harga saham di BEJ tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan harga saham di Negara Asia lainnya. Dengan harga yang masih rendah tersebut akan menarik datangnya capital inflow asing ke Indonesia.
Sementara itu, fundamental dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2004 diharapkan meningkat. Pemilu 2004 dapat momentum untuk membuktikan perbaikan fundamental ekonomi. Jika pemilu lancar tanpa ada gejolak keamanan, maka perdagangan saham tidak akan semakin terus meningkat. Pasalnya mnjelang pemilu perdagangan saham akan diwarnai investor yang melakukan wait and see pada kwartal I dan II.
Setelah kwartal III berdasarkan perkembangan politik perdagangan saham akan terlihat semakin membaik atau bahkan menurun. Harapan kita, pemilu 2004 berjalan lancar sehingga tidak akan sampai mengganggu pemulihan ekonomi yang masih dalam proses untuk menuju kearah yang lebih baik.
Penguatan rupiah merupakan indikasi stabilitas perekonomian Indonesia secara keseluruhan, sekaligus menandakan fundamental ekonomi cukup baik. Penguatan rupiah juga dipicu oleh sentiment positif akibat kepercayaan dan keyakinan investor dalam serta luar negeri terhadap proses pemilihan presiden putaran kedua.
Diharapkan penguatan rupiah terus berlanjut seiring dengan proses pemilu yang berlangsung lancer dan aman. Disamping itu, diharapkan penguatan rupiah dapat memicu arus modal asing dalam bentuk investasi langsung yang sangat penting artinya dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Itulah sebenarnya yang kita harapkan, yakni investasi langsung masuk, bukan investasi portofolio yang sifatnya hanya sementara. Nilai tukar rupiah rata-rata selama tahun 2004 diperkirakan 8.800/dolar AS. Angka tersebut diperkirakan dari perubahan arah suku bunga internasional, factor fundamental ekonomi dan perkembangan risiko non ekonomi.
Pada tahun 2005, nilai tukar rupiah akan kembali membaik dan cenderung stabil pada tahun 2006. Salah satu alasannya adalah perkembangan kearah itu didukung oleh keterbentukan pemerintahan baru yang akan menumbuhkan ekspektasi positif dari masyarakat internasional dan domestik.
Sementara itu laju inflasi tahun 2004, kata dia, diperkirakan dapat mencapai 7 % yang dipacu oleh perkembangan nilai tukar rupiah melemah, harga minyak meningkat, dan kenaikan tarif telepon. Tahun inflasi diperkirakan menjadi 5,6 % akibat penguatan nilai tukar rupiah dan penurunan harga minyak.
Namun apabila ada penerapan kenaikan harga dari pemerintah maka inflasi dapat mencapai 6,5 % sampai 7.5 %.
Kemungkinan kenaikan suku bunga di AS oleh Bank Sentral (The Fed) tidak akan banyak mempengaruhi kenaikan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Kenaikan suku bunga di AS, tidak harus selalu berarti kenaikan suku bunga dalam negeri. Kebijakan menaikkan suku bunga SBI, dipengaruhi oleh banyak variable dan factor. BI melakukan riset sebulan sebelumnya guna menentukan apakah suku bunga SBI dinaikkan atau sebaliknya.
Inflasi yang terjadi pada bulan Mei 2000 ini tercatat sebesar 0,84 %. Secara akumulatif, inflasi sepanjang tahun 2000 (Januari-Mei) mencapai 2,35 %. Laju inflasi untuk tahun anggaran 2000, sejak 1 april 2000 sebesar 1,40 %.
Dari pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 43 kota, ada beberapa jenis barang dan jasa yang naik harganya, misalnya angkutan dalam kota, tariff listrik, emas-perhiasan. Akan tetapi ada juga beberapa barang yang mengalami penurunan, yaitu ikan segar, kretek filter, cabai rawit dan hasil pertanian lain”.
Mengenai perkiraan inflasi BPS sepanjang tahun 2000, bahwa diprediksikan akan terjadi inlasi sebesar 5%.
Pada bulan Mei 2000, tercatat di 35 kota mengalami inflasi, dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,87 % dan terendah terjadi di Ternate sebesar 0,07 %. Sedangkan deflasi terbesar terjadi Pontianak sebesar minus 1,06 % dan terendah terjadi di Padang Sidempuan sebesar minus 0,07 %.
Belum hilang dari ingatan kita bangsa Indonesia, peristiwa yang sangat menyedihkan dan tak bermoral. ledakan bom di hotel Marriott Jakarta pada tahun 2003 dan tragedy Bali 2002.
Dan terjadi lagi peledakan bom di di depan Keduataan Besar Australia di kawasan Kuningan, Jakarta. Suatu peristiwa yang menguncang dunia, yang akan berdampak pada perekonomian di Indonesia.
Nilai rupiah merosot dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Jakarta BEJ anjlok pasca ledakan tersebut. Sebenarnya sampai tahun 2004 situasi di Indonesia relative aman. Oleh karena itu ledakan ini menimbulkan reaksi pasar yang cukup kuat. Para pelaku pasar terkejut sehingga bias mengganggu sentiment pasar. Kepercayaan pasar akan pulih jika kepolisian bisa cepat membongkar tindakan tidak bermoral ini.
Tarif keekonomian listrik mesti memenuhi laba yang cukup untuk pertumbuhan. Laba dalam tariff keeonomian listrik yang ideal itu berkisar antara 10 dan 15 % dari tariff keekonomian.
Untung memang mesti, namun harus yang wajar-wajar. Kalau perusahaan, profitnya antara 10 hingga 15 %. Laba 10 hingga 15 % itu sudah masuk dalam perhitungan tariff keekonomian listrik. Laba sebesar 10 hingga 15 % itu dinilai sudah mampu memenuhi pertumbuhan listrik yang sangat berkisar antara 7 dan 8 %. Yang bias dikatakan PLN sendiri belum mendapat untung.
Tarif keekonomian listrik harus mencakup beberapa factor seperti fix cost yang berkaitan dengan investasi, gaji pegawai, bunga, dan fuel cost. Dari sejumlah factor tersebut, factor tertinggi adalah biaya bahan baker yang mencapai 60 % BPP.
Laba sangat tergantung dari investor kelistrikan, laba dapat berbeda-beda karena pandangan investor tentang country risk juga berbeda-beda. “yang memandang tinggi country risk, mereka akan mengambil rate of return yang besar pula.
Ada empat factor dalam perhitungan tarif keekonomian listrik. Yakni, mesti memenuhi biaya operasi, mampu memenuhi biaya depresi, cukup untuk membayar pajak, dan cukup memberikan laba.
Menanggapi ledakan ini, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia akan cepat pulih kembali. Apakah hal ini mungkin terwujud ? Bila kepolisian sigap mengungkap kasus ini dan ledakan di Jakarta tidak disusul dengan rentetan ledakan di tempat-tempat lain di Indonesia, maka sependapat dengan tanggapan menko perekonomian itu. Yang bakal terpukul terutama adalah sector keuangan, yang konmstribusinya kecil bagi sector perekonomian Indonesia.
Meskipun setelah para pembom yang tidak bermoral ini melakukan aksi di Bali dan Marriott Jakarta, hambatan di sector keuangan tidak akan merambat ke sector riil. “Soalnya sector riil kita selama ini sudah cukup terganggu. Sudah berada di titik nadir. Apapun yang dilakukan, investasi di sector riil selama ini bertambah. Pendukung sector riil perekonomian adalah para pelaku Usaha Kecil Menengah. Mereka tidak terlalu merisaukan aksi-aksi teror. Kehidupan memaksa mereka akan terus melakukan bisnisnya”.
Sikap wait and worry
Dengan terpilihnya pemerintahan baru maka para penanam modal diharapkan akan pulih kepercayaannya sehingga berani berinvestasi di Indonesia. Sedangkan para pemodal dalam negeri diharapkan juga akan berani melakukan ekspansi usahanya. Namun dengan ledakan bom di Kuningan Jakarta, maka mereka bersikap wait and worry, menunggi dalam kecemasan.
Andaikan polisi lamban mengungkap perbuatan biadab ini, pemulihan ekonomimakan terhambat. Persoalan yang dihadapi Indonesia sebetulnya adalah persoalan keamanan. Rakyat sudah siap menerima perubahan politik, melakukan demokrasi dan menerima seberapa sakitnya penderitaan ekonomi. Kalau pihak keamanan mampu menciptakan situasi keamanan yang kondusif dan pemerintah mampu melakukan reformasi di dalam dirinya sendiri sehingga mampu memberikan pelayanan kepada investor, maka dampak ledakan kuningan tidak akan meluas.
Dalam sebuah publikasi yang terbit baru-baru ini, maka terungkap Indonesia adalah Negara yang paling lamban dan mahal dalam pengurusan Investasi di Asia Tenggara. Ditambah lagi dengan situasi keamanan yang runyam. Itu semua berdampak buruk terhadap minat para investor, bukan hanya investor asing tetapi juga dalam negeri. Mereka mengalihkan portofolio yang dengan mudah dapat ditarik kembali setiap saat, baik di pasar uang di dalam maupun di luar negeri.
Semua ini terutama akan menguntungkan pasar uang Singapura, salah satu pasar uang termodern di Asia. Apalagi ada perkembangan politik baru di Malaysia. Demokrasi mulai dibangun dengan pencabutan tuduhan terhadap Anwar Ibrahim. “Oleh karena itu kepolisian harus selekasnya mengungkap bom kuningan. Kalau tidak, maka aliran uang ke Asia Tenggara hanya akan mengalir ke Malaysia, Singapura dan Filipina”.
Suku bunga SBI, deposito, dan kredit semuanya menunjukkan tren menurun dalam 4 tahun terakhir. Suku bunga SBI dari Januari 2000 berfluktuasi yang semakin menurun. Suku bunga SBI pada akhir 2002 sebesar 13,02 % menjadi 8,48 persen pada Oktober 2003, dan menurun lagi menjadi 7,29 % pada Juli 2004. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan suku bunga kredit yang menurun dari 18 % pada tahun 2002, menjadi 16 % pada 2003, dan sekitar 13 % pada 2004. Implikasinya penyaluran kredit meningkat sampai September 2003 menjadi 412 triliun. Namun kenaikan tersebut didominasi oleh kredit konsumsi dan bukan kredit investasi yang pangsanya justru menurun (Bappenas, 2003). Hal ini dapat dimengerti bahwa, krisis ekonomi beberapa tahun terakhir menyebabkan kapasitas industri yang bekerja tidak penuh, sehingga kredit untuk investasi diduga baru akan mengikuti dibelakang penguatan ekonomi.

PERAN PEMERINTAH
Melihat fakta-fakta yang telah terjadi di diatas, peran pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah berkewajiban dalam kegiatan ekonomi sebagaimana tertuang dalam pasal 33 ayat 2 UUD 1945, yang terkandung makna bahwa pemerintah berkewajiban untuk mengamankan dan mengelola cabang-cabang produksi yang penting agar jangan sampai dikuasai oleh individu yang nantinya hanya akan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Bagaimana pemerintah memberikan solusi agar terjadi proses produksi yang efisien, menciptakan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan hambatan-hambatan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi sehingga masyarakat tidak dirugikan dan efisiensi ekonomi dapat diciptakan. Dapat mengoptimalkan peranannya dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar melalui regulasi, layanan public, subsidi dan insentif yang dilakukan secara transparan dan diatur dengan undang-undang (efisien).
Menciptakan keadilan dalam perekonomian, baik pada distribusi pendapatan maupun kesempatan dalam berusaha, selain itu, pemerintah berkewajiban mengangkat taraf kehidupan masyarakat banyak melalui proses pertumbuhan ekonomi dan program-program kesejahteraan yang mengangkat standar hidup minimum, sehingga tidak terjadi gap antara yang kaya dan miskin (keadilan).
Melalui beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti kebijakan fiscal dan moneter, pemerintah dapat menciptakan stabilitas terutama dalam perekonomian. Stabilitas ini diperlukan karena tanpa adanya stabilitas, perekonomian tak dapat berjalan dengan baik. Stabilitas ini juga diperlukan guna menciptakan minat serta kepercayaan investor agar mau menanamkan modalnya di suatu Negara tertentu. Investor terutama dari luar negeri sangat membutuhkan jaminan modal yang mereka tanamkan tidak menjadi sia-sia (stablitas).




















PENUTUP
Perekonomian di Indonesia dikatakan masih terpuruk dan belum stabil, diharapkan pemerintah dapat segera memecahkan membuat solusi supaya perekonomian Indonesia pulih kembali. Dapat kepercayaan dari Negara luar. Golongan menengah Indonesia harus menjadi pelopor dalam reformasi social yang sebenarnya.
Dalam kaitannya dengan golongan menengah di sector pemrintah, yaitu para birokrat dan aparat lainnya dalam pemikiran neonstrukturalis yang menyebutkan perlunya suatu “an effective developmental state”. Dalam hal ini, golongan ini bersama elit kekuasaan harus mempunyai sifat dan perilaku yang berikut :
(1) Bebas dari kepentingan pihak manapun kecuali kepentingan rakyat banyak.
(2) Bebas dari godaan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga dengan menggunakan kekuasaan yang dipegangnya.
(3) Menganut suatu ideology politik yang memihak rakyat banyak, pro kepada keadilan, anti penindasan, anti feodalisme, nepotisme dan despotisme, menjunjung tinggi integritas, menghargai kerja nyata dan commited terhadap emansipasi kemanusiaan untuk semua orang.
(4) Tidak melaksanakan pemerintah Negara sebagai suatu soft-state, yaitu suatu pemerintahan yang lemah dan tidak berani melaksanakan tindakan hokum terhadap segala bentuk penyimpangan yang menghambat proses transformasi social yang hakiki;
(5) Menjalankan suatu tatanan politik yang betul-betul demokratis dimana system checks and balances berjalan.
(6) Mempunyai kepemimpinan politik yang bertanggungjawab dan accountable terhadap political masters, yaitu rakyat;
(7) Berani melaksanakan suatu reformasi social yang antara lain melakukan restrukturisasi penguasaan asset ekonomi, reformasi agrarian dalam rangka keadilan social.
(8) Pemikiran neonstrukturalis mengenai pembanguan juga sangat menitikberatkan pembentukan suatu sistim social budaya yang mampu menghasilkan sumber daya atau human capital yang berkualitas tinggi, tangguh dan berwatak social. Lembaga-lembaga pendidikan bukan hanya menjadi pusat-pusat pembentukan manusia yang punya kemmapuan teknis, tetapi juga menjadi pusat-pusat pembentukan manusia yang berwatak yang menjunjung tinggi karya-karya yang bersifat manusiawi atas dasar kerakyatan.
Selama sifat-sifat dan perlakuan tersebut selalu dipunyai, insya Allah bangsa Indonesia akan sejahtera. Tidak lagi adanya gap yang dalam antara penduduk yang berpendapatan tinggi dan rendah. Kepercayaan asing masih tertanam pada bangsa Indonesia.








































REFERENSI


Bambang Setiaji (2004), “Prospek Ekonomi Kerakyatan”
Pengajar FE Universitas Muhammadiyah Surakarta.

John Tafbu Ritonga. (2004), “Ledakan Bom Dan Dampaknya Bagi Kinerja Perekonomian Indonesia”. Bom dan Ekonomi Indonesia. September. http://www.rnw.nl/rnesi/html/bom dan ekonomi indonesia.html.

______. (2004), “Optimisme dan Pesimisme Pada Tahun 2004”,
Suara Merdeka,Tajuk Rencana, 2 Januari.

______. (2004), “Penguatan Rupiah Indikasi Stabilitas Ekonomi”,
Harian Suara Merdeka. 16 September.

Sritua Arief (2004), “Penguatan Ekonomi Kerakyatan”.
(Penerbit :Yayasan Sritua Arief)

______. (2004), “Tahun Ini IHSG Diharapkan Terus Menguat”,
Harian Suara Merdeka, 2 Januari.

Wiji Purwanto, dkk. (2001). “Pengantar Ekonomi 2 SMU”.
Maret. (Jakarta : Penerbit Yudhistira).